Selasa, 03 Juli 2018

Posko Mudik 2018


Lokasi Posko Pelabuhan Garongkong

Siang Gaess, lama ga update blog...
gimana kabar nya ? sehat sehat aja kan ? Kolestrol, Tensi darah masih normal kan Haahaha (efek rendang, opor ayam, ketupat) :D
Oke kali ini saya akan bahas tentang Idul Fitri dan Kembaran nya yang bernama Mudik.
Cekidot..
Puasa dan Lebaran kali ini saya dan teman-teman (6 orang : 5 cowo & 1 cewe) harus dilalui dengan jauh dari keluarga, ga ada sahur bareng keluarga, ga ada juga yang namanya masakan Ibu *sedihkannnn
Kerja masih tetap berjalan normal seperti hari biasanya ya walaupun dari kantor pusat ada edaran kalo jam kerja pas bulan Puasa dari jam 8.30 s.d 15.30 tapi tetap aja seperti hari hari biasa bukan ngeluh tapi emang sendiri nya aja yang ga enakan kalo pulang on time, dan pastinya kami  pulang ga pernah jam segitu, biasa pulang mepet-mepet waktu mau buka puasa dan kadang buka puasa nya pun di kantor, setelah shalat magrib baru lah pulang dan lanjut teraweh di masjid deket kosan yang jaraknya cuma beberapa meter doang.
Lebaran kali ini jatuh pada tanggal 15 Juni 2018
H-7 kami terutama Operasional Pelabuhan  udah mulai disibukan dengan bikin banner, Pemasangan Tenda Posko, mengatur jadwal Posko, Perbaikan Fasilitas Pelabuhan dan lain nya.
H-3 kami sudah mulai di sibukan dengan jadwal jaga Posko Mudik, Posko Kali ini ada 2 Lintasan, untuk Lintasan Kalimantan Selatan itu ada dua Posko, Pertama dari Pelabuhan Batulicin menuju Tanjung Serdang dan Tanjung Serdang menuju Batulcin dan satu lagi Lintasan Batulicin (Kalsel) menuju Makasar (Sulsel).
Tanggal 12 H-3 saya dan beberapa rekan lainnya berjaga di Posko Mudik Batulicin dan beberapa teman lainnya berjaga di Posko Mudik Tanjung Serdang, H+3 suasana mudik sudah benar benar terasa ini terlihat dari ramainya antrian kendaraan motor, mobil dan penumpang yang memenuhi ruang tunggu keberangkatan, senang sekali melihat antusias orang-orang yang akan mudik walaupun kita nya ga bisa mudik J tapi ada kebanggaan sendiri ketika bisa memberikan sedikit bantuan ke para pemudik.

H-2 dan H-1  Para pemudik semakin membludak, beruntung di tiap pelabuhan ada banyak bantuan Petugas Posko, Mulai dari Kepolisian, Pemadam Kebakaran, Kesehatan, Pramuka, Dishub, dan lainnya yang saya tidak bisa sebutkan satu persatu.

Jumat 15 Juni 2018 bertepatan Hari Raya Idul Fitri 1 syawal 1439 H
Subuh temen temen kosan udah pada  sibuk mandi persiapan Shalat Ied, kira-kira pukul 07.00 WITA kami ber 3 pergi ke masjid (oh ya kosan kami ada 4 orang 3 muslim satu nya Hindu).

09.00 wita shalat ied pun selesai,  kita langsung Pulang ke kosan dan kita mulai disibukan dengan urusan masing masing dengan utak atik hp menelpon/vidcall orang orang tersayang, oh iya saat pulang ke kosan saya langsung menelpon keluarga terutama Ibu namun telpon saya tidak di jawab, telpon ayuk (kakak perempuan) juga tidak ada jawaban, begitu juga saat telpon kakek juga ga di jawab, mungkin karena perbedaan waktu -+ 1 Jam jadi saya mikir mungkin mereka lagi shalat Ied, ga lama setelah itu telpon saya berbunyi dan ada vidcall dari ayuk (kakak perempuan) pas di angkat bukannya ngomong malah langsung nangis L dan disini air mata haru saya ga bisa di tahan karena benar benar baru kali ini ayuk saya nangis karena lebaran ga bisa bareng, setelah itu barulah ucapan Selamat Hari Raya Mohon Maaf Lahir Batin terucap saat menelpon Ibu & Bapak Juga gitu awalnya biasa terus tiba-tiba suara mereka mulai serak dan akhirnya menangis juga, dan tidak bisa bohong kalau sayapun menangis Ldan benar adanya Jarak, Waktu dan Rindu itu “kejam”.
Setelah kisah nyata lewat telpon itu berlalu saya  bergegas ganti Baju Dinas karena mesti ke kantor buat acara Open House dan Langsung Lanjut Jaga Posko.
Hari H saya jaga di Pelabuhan Batulicin dan tetap antrian pemudik masih ramai, dan karena sibuk jaga posko akhirnya bayang bayang rindu keluarga itu berlalu dan mulai menjadi biasa (terserah lebay atau apa namanya tapi emang benar ini pengalaman pertama ga bisa Lebaran bareng keluarga)
Posko Mudik ini untuk di Pelabuhan Kalsel ini sampai dengan tanggal 19 Juni 2018, Arus mudik termembludaaaakk itu yang H-3 s.d H+3 ya meskipun ga seramai Pelabuhan Merak dan Bakauheni ya.

Tanggal 20 Juni 2018 kami ber enam (Personil yang baru) terbang ke Makasar untuk tugas Jaga Posko Arus Balik, jaga nya dari 20 s.d 24 Juni (5 Hari 4 Malam), kami Jaga Posko di Pelabuhan  Garongkong Kab. Barru Sulawesi Selatan dan ini khusus untuk Pemudik yang akan menuju Batulicin Kalimantan Selatan.

20 Juni 2018 (Posko Arus Balik)
Pagi itu kami berangkat ke makasar dengan Pesawat ATR (pesawat kecil) karena emang Cuma pesawat jenis ini yang penerbangannya bisa langsung ke makasar tanpa harus transit lagi.
Pagi itu cuaca emang lagi tidak begitu bagus karena dari subuh sudah di guyur hujan cukup lebat, dan ini perjalanan naik pesawat yang cukup menegangkan bagi saya karena turbulensi hampir -+ 30 menit sementara perjalanan ke makasar ini di tempuh -+ 60 menit, jadi selama hampir setengah perjalanan, naik pesawat berasa naik angkot di jalan yang penuh lubang >_< , but alhamdulillah selamat sampai tujuan -+ 12 wita kami sudah sampai di makasar dan kami pun langsung melanjutkan makan siang di warung coto makasar (lupa nama warung cotonya tapi kayaknya ini warung terpopuler disana karena ada banyak foto artis/pejabat yang makan disana), dan benar cotonya enakkk :D

Oh ya malam pertama nya kami menginap di Makasar, dan berangkat ke lokasi Posko nya itu tanggal 21, jadi kami ada satu hari waktu free buat “jelajah” makasar, malam harinya kami sempat berkunjung ke salah satu pusat perbelanjaan terbesar disini.

Sepulang nya darisana saya dan teman saya  sempat berjalan di pelataran Pantai Losari dan saya sempat mencoba makanan khas (mungkin), karena banyak sekali yang menjajahkan makanan ini,  namanya Pisang epek, karena saya ga terlalu suka manis jadi saya ga terlalu suka makanan ini.

Besok nya, subuh kami sudah bersiap mau jalan di Pantai Losari nya karena kalo pagi lokasinya masih sepi jadi enak buat jalan atau ambil foto, oh iya disini ada masjid ang di bangun di atas air masjid ini juga ada di sekitaran pantai Losari, pokonya di sekitaran pantai Losari ini banyak spot foto yang bagus-bagus, tapi sayang kebersihan air Pantai Losari nya kurang membuat nyaman karena banyak yang membuang sampah sembarangan dan bau airnya juga cukup mengganggu.

Setelah puas menikmati Pantai Losari kami melanjutkan ke lokasi terdekat yaitu Benteng Fort Rotterdam, untuk masuk kesini kita diminta bayar 3 ribu/org, tetapi pas mau masuk museum yang di ada di dalam kita diminta bayar 5 ribu/org, isinya sama kayak benteng dan museum pada umum nya, dengan tiket masuk yang murah meriah tempat ini cukup recommended buat di kunjungi, oh ya kebersihan nya oke dan petugas nya juga ramah-ramah.

Setelah selesai Jalan jalan, kami pun langsung bersiap untuk berangkat ke lokasi posko, jarak ke lokasi Posko kalo dari Makasar itu -+2 Jam, sepanjang perjalanan kita di manjakan dengan Pemandangan persawahan dan ini mirip banget sama jalan di Solok-Sumbar yang banyak sawah-sawah dan bukit bukit.

Oh ya setelah selesai Posko, kami sempat jalan ke lokasi wisata nama nya Hutan Batu Salenrang/ Hutan Ramang-Ramang yang ada di Kab. Marros, dan ini juga lokasinya keren dan recommended buat di kunjungi, wisata di sini juga ga teralalu mahal mulai dari tiket masuk cuma 5rb/org dan sewa perahu selama wisata itu juga cuma 60rb/org, murah kan.

Fyi : Makasar itu kota nya besar gaes jalanan nya juga teratur, ramai nya juga mirip-mirip Jakarta kali ya, dan ini diluar dugaan saya wkwkkwk
sekian ya lain waktu lain cerita saya bakal nulis lagi,,

Berikut Dokumentasi yang bisa saya bagikan :

 
Menuju Telaga Bidadari


Pantai Losari



Benteng Fort Rotterdam

Pantai Losari

Pantai Losari







Museum La Galigo (Lokasi di dalam Benteng fort Rotterdam)