Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri”
“Dalam
masa kejayaan, teman-teman mengenal kita. Dalam kesengsaraan, kita
mengenal teman-teman kita. Ingatlah kapan terakhir kali anda berada
dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping anda??. Siapa yang
mengasihi anda saat anda merasa tidak dicintai??”
“Semua
orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang
berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati
indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena
dikhianati sahabatnya”
“Proses dari teman menjadi
sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan
pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi
mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain,
tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang
dibutuhkan oleh sahabatnya”
“Seorang sahabat
tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan,
justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya”
“Sahabat
tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa
yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah”
“Persahabatan
diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti,
diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak, namun
semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian”
“Persahabatan
tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang
seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar