Lokasi Posko Pelabuhan Garongkong |
Siang Gaess, lama ga update blog...
gimana kabar nya ? sehat sehat aja kan ? Kolestrol, Tensi
darah masih normal kan Haahaha (efek rendang, opor ayam, ketupat) :D
Oke kali ini saya akan bahas tentang Idul Fitri dan Kembaran
nya yang bernama Mudik.
Cekidot..
Puasa dan Lebaran kali ini saya dan teman-teman (6 orang : 5
cowo & 1 cewe) harus dilalui dengan jauh dari keluarga, ga ada sahur bareng
keluarga, ga ada juga yang namanya masakan Ibu *sedihkannnn
Kerja masih tetap berjalan normal seperti hari biasanya ya walaupun
dari kantor pusat ada edaran kalo jam kerja pas bulan Puasa dari jam 8.30 s.d
15.30 tapi tetap aja seperti hari hari biasa bukan ngeluh tapi emang sendiri
nya aja yang ga enakan kalo pulang on time, dan pastinya kami pulang ga pernah jam segitu, biasa pulang
mepet-mepet waktu mau buka puasa dan kadang buka puasa nya pun di kantor,
setelah shalat magrib baru lah pulang dan lanjut teraweh di masjid deket kosan
yang jaraknya cuma beberapa meter doang.
Lebaran kali ini jatuh pada tanggal 15 Juni 2018
H-7 kami terutama Operasional Pelabuhan udah mulai disibukan dengan bikin banner,
Pemasangan Tenda Posko, mengatur jadwal Posko, Perbaikan Fasilitas Pelabuhan
dan lain nya.
H-3 kami sudah mulai di sibukan dengan jadwal jaga Posko
Mudik, Posko Kali ini ada 2 Lintasan, untuk Lintasan Kalimantan Selatan itu ada
dua Posko, Pertama dari Pelabuhan Batulicin menuju Tanjung Serdang dan Tanjung
Serdang menuju Batulcin dan satu lagi Lintasan Batulicin (Kalsel) menuju
Makasar (Sulsel).
Tanggal 12 H-3 saya dan beberapa rekan lainnya berjaga di
Posko Mudik Batulicin dan beberapa teman lainnya berjaga di Posko Mudik Tanjung
Serdang, H+3 suasana mudik sudah benar benar terasa ini terlihat dari ramainya
antrian kendaraan motor, mobil dan penumpang yang memenuhi ruang tunggu
keberangkatan, senang sekali melihat antusias orang-orang yang akan mudik
walaupun kita nya ga bisa mudik J
tapi ada kebanggaan sendiri ketika bisa memberikan sedikit bantuan ke para
pemudik.
H-2 dan H-1 Para
pemudik semakin membludak, beruntung di tiap pelabuhan ada banyak bantuan
Petugas Posko, Mulai dari Kepolisian, Pemadam Kebakaran, Kesehatan, Pramuka,
Dishub, dan lainnya yang saya tidak bisa sebutkan satu persatu.
Jumat 15 Juni 2018 bertepatan Hari Raya Idul Fitri 1 syawal
1439 H
Subuh temen temen kosan udah pada sibuk mandi persiapan Shalat Ied, kira-kira
pukul 07.00 WITA kami ber 3 pergi ke masjid (oh ya kosan kami ada 4 orang 3
muslim satu nya Hindu).
09.00 wita shalat ied pun selesai, kita langsung Pulang ke kosan dan kita mulai
disibukan dengan urusan masing masing dengan utak atik hp menelpon/vidcall
orang orang tersayang, oh iya saat pulang ke kosan saya langsung menelpon
keluarga terutama Ibu namun telpon saya tidak di jawab, telpon ayuk (kakak
perempuan) juga tidak ada jawaban, begitu juga saat telpon kakek juga ga di
jawab, mungkin karena perbedaan waktu -+ 1 Jam jadi saya mikir mungkin mereka
lagi shalat Ied, ga lama setelah itu telpon saya berbunyi dan ada vidcall dari
ayuk (kakak perempuan) pas di angkat bukannya ngomong malah langsung nangis L dan disini air mata
haru saya ga bisa di tahan karena benar benar baru kali ini ayuk saya nangis
karena lebaran ga bisa bareng, setelah itu barulah ucapan Selamat Hari Raya
Mohon Maaf Lahir Batin terucap saat menelpon Ibu & Bapak Juga gitu awalnya
biasa terus tiba-tiba suara mereka mulai serak dan akhirnya menangis juga, dan
tidak bisa bohong kalau sayapun menangis Ldan
benar adanya Jarak, Waktu dan Rindu itu “kejam”.
Setelah kisah nyata lewat telpon itu berlalu saya bergegas ganti Baju Dinas karena mesti ke kantor
buat acara Open House dan Langsung Lanjut Jaga Posko.
Hari H saya jaga di Pelabuhan Batulicin dan tetap antrian
pemudik masih ramai, dan karena sibuk jaga posko akhirnya bayang bayang rindu
keluarga itu berlalu dan mulai menjadi biasa (terserah lebay atau apa namanya
tapi emang benar ini pengalaman pertama ga bisa Lebaran bareng keluarga)
Posko Mudik ini untuk di Pelabuhan Kalsel ini sampai dengan
tanggal 19 Juni 2018, Arus mudik termembludaaaakk itu yang H-3 s.d H+3 ya
meskipun ga seramai Pelabuhan Merak dan Bakauheni ya.
Tanggal 20 Juni 2018 kami ber enam (Personil yang baru)
terbang ke Makasar untuk tugas Jaga Posko Arus Balik, jaga nya dari 20 s.d 24
Juni (5 Hari 4 Malam), kami Jaga Posko di Pelabuhan Garongkong Kab. Barru Sulawesi Selatan dan
ini khusus untuk Pemudik yang akan menuju Batulicin Kalimantan Selatan.
20 Juni 2018 (Posko Arus Balik)
Pagi itu kami berangkat ke makasar dengan Pesawat ATR
(pesawat kecil) karena emang Cuma pesawat jenis ini yang penerbangannya bisa
langsung ke makasar tanpa harus transit lagi.
Pagi itu cuaca emang lagi tidak begitu bagus karena dari
subuh sudah di guyur hujan cukup lebat, dan ini perjalanan naik pesawat yang
cukup menegangkan bagi saya karena turbulensi hampir -+ 30 menit sementara
perjalanan ke makasar ini di tempuh -+ 60 menit, jadi selama hampir setengah
perjalanan, naik pesawat berasa naik angkot di jalan yang penuh lubang >_<
, but alhamdulillah selamat sampai tujuan -+ 12 wita kami sudah sampai di
makasar dan kami pun langsung melanjutkan makan siang di warung coto makasar (lupa
nama warung cotonya tapi kayaknya ini warung terpopuler disana karena ada
banyak foto artis/pejabat yang makan disana), dan benar cotonya enakkk :D
Oh ya malam pertama nya kami menginap di Makasar, dan
berangkat ke lokasi Posko nya itu tanggal 21, jadi kami ada satu hari waktu
free buat “jelajah” makasar, malam harinya kami sempat berkunjung ke salah satu
pusat perbelanjaan terbesar disini.
Sepulang nya darisana saya dan teman saya sempat berjalan di pelataran Pantai Losari dan
saya sempat mencoba makanan khas (mungkin), karena banyak sekali yang menjajahkan
makanan ini, namanya Pisang epek, karena
saya ga terlalu suka manis jadi saya ga terlalu suka makanan ini.
Besok nya, subuh kami sudah bersiap mau jalan di Pantai
Losari nya karena kalo pagi lokasinya masih sepi jadi enak buat jalan atau
ambil foto, oh iya disini ada masjid ang di bangun di atas air masjid ini juga
ada di sekitaran pantai Losari, pokonya di sekitaran pantai Losari ini banyak
spot foto yang bagus-bagus, tapi sayang kebersihan air Pantai Losari nya kurang
membuat nyaman karena banyak yang membuang sampah sembarangan dan bau airnya
juga cukup mengganggu.
Setelah puas menikmati Pantai Losari kami melanjutkan ke
lokasi terdekat yaitu Benteng Fort Rotterdam, untuk masuk kesini kita diminta
bayar 3 ribu/org, tetapi pas mau masuk museum yang di ada di dalam kita diminta
bayar 5 ribu/org, isinya sama kayak benteng dan museum pada umum nya, dengan
tiket masuk yang murah meriah tempat ini cukup recommended buat di kunjungi, oh
ya kebersihan nya oke dan petugas nya juga ramah-ramah.
Setelah selesai Jalan jalan, kami pun langsung bersiap untuk
berangkat ke lokasi posko, jarak ke lokasi Posko kalo dari Makasar itu -+2 Jam,
sepanjang perjalanan kita di manjakan dengan Pemandangan persawahan dan ini
mirip banget sama jalan di Solok-Sumbar yang banyak sawah-sawah dan bukit
bukit.
Oh ya setelah selesai Posko, kami sempat jalan ke lokasi wisata nama nya Hutan Batu Salenrang/ Hutan Ramang-Ramang yang ada di Kab. Marros, dan ini juga lokasinya keren dan recommended buat di kunjungi, wisata di sini juga ga teralalu mahal mulai dari tiket masuk cuma 5rb/org dan sewa perahu selama wisata itu juga cuma 60rb/org, murah kan.
Fyi : Makasar itu kota nya besar gaes jalanan nya juga
teratur, ramai nya juga mirip-mirip Jakarta kali ya, dan ini diluar dugaan saya
wkwkkwk
sekian ya lain waktu lain cerita saya bakal nulis lagi,,
Berikut Dokumentasi yang bisa saya bagikan :
Menuju Telaga Bidadari |
Pantai Losari |
Benteng Fort Rotterdam |
Pantai Losari |
Pantai Losari |
Museum La Galigo (Lokasi di dalam Benteng fort Rotterdam) |